Penulis adalah santri di pondok pesantren Annuqayah daerah Latee. saat ini tercatat sebagai mahasiswa INSTIKA Annuqayah Prodi Pendidikan Agama Islam. aktif menulis esai, arikel, story dan puisi. perindu bulan purnama karena baginya saat itulah sebuah puisi akan tercipta buat putri tidur-nya.
penulis dapat dihubungi di email abdullahrois79@gmail.com
pengin lihat puisi-puisinya juga? klik HERE
atau pengin dapatkan cerita bahasa inggris?klik HERE
MAKALAH
Teknologi Barat dan Masalah Lingkungan
Hidup
Serta Upaya Penanggulangannya
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas
Materi: IAD/ISD/IBD
Dosen Pembimbing: Durhan
Disusun Oleh :
Kelompok V
Abd. Aziz
Abd. Jalal
Ahmad Baijuri
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT ILMU KEISLAMAN ANNUQAYAH
( I N S T I K A )
GULUK-GULUK SUMENEP MADURA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan kekuatan lahir bathin kepada kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.
Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Makalah ini berjudul
“Teknologi Barat dan Masalah Lingkungan Hidup Serta Upaya
Penanggulangannya” yang menjadi
tugas bagi mahasiswa Semester I INSTIKA Annuqayah Guluk-guluk pada mata kuliah IAD/ISD/IBD
pada Prodi Pendidikan Agama Islam yang dibimbing oleh bapak Durhan.
Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu
kepada semua pembaca dan pakar dimohon saran dan kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
kepada semua pihak
yang telah memberikan saran dan kritik demi sempurnanya makalah ini, ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Amin ya
Rabbal ‘Alamin
Gulul-guluk, 06 November 2016
Tim Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ ........ I
DAFTAR ISI........................................................................................................ ........ II
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ ........ 1
A.
Latar Belakang Masalah ............................................................... ........ 1
B.
Rumusan Masalah ........................................................................ ........ 1
C.
Tujuan Pembahasan ...................................................................... ........ 1
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................ ........ 2
A. Sejarah Teknologi ......................................................................... ........ 2
B. Iptek Islam dan Barat ................................................................... ........ 3
C. Pengaruh Iptek dalam
Kehidupan dan Penanggulangannya ........ ........ 4
BAB III : PENUTUP ........................................................................................ ....... 9
.. Kesimpulan ......................................................................................... …… 9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... ........ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan
dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah berjalan dengan sangat
pesat. Berbagai kemudahan memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia
dalam hitungan detik, yang pada “zaman batu” dianggap sebagai sesuatu yang
tidak mungkin, kini telah menjadi kenyataan. Dengan teknologi yang luas ini
dunia hanyalah sebuah desa yang global yang kecil, through ICT this big world
aglobal little village.
Teknologi sebenarnya
merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk mengungkap aspek kehidupan manusia
atau isi alam semesta. Makanya biasa pula dipakai terminologi ilmu dan
teknologi (sience and technology). Segala sesuatu yang tak diketahui wujudnya
bisa dijadikan sesuatu yang diketahui (unconcealment). Itulah makna tekhnologi:
memunculkan, membuat diketahui, melakukan penampakan bagi sesuatu yang
tersembunyi (revealing, bringing forth which is hidden or something unknown to
us).[1]
Maka berdasarkan hal tersebut, kami kelompok lima, menyusun makalah ini
dengan judul “Teknologi Barat dan Masalah Lingkungan Hidup Serta Upaya
Penanggulangannya” sebagai upaya ikut serta dalam menyikapi permasalan yang
telah dipaparkan dalam lingkup dunia akademik. Tujuan akhirnya adalah dapat
memberikan manfaat kepada diri sendiri pada khususnya dan orang lain pada
umumnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sejarah teknologi
2.
Bagaimana Iptek Islam dan barat
3.
Apa pengaruh Iptek dalam kehidupan dan penanggulangannya
C.
Tujuan
Pembahasan
1.
Memahami bagaimana sejarah teknologi
2.
Mamahami bagaimana Iptek Islam dan barat
3.
Memahami apa pengaruh Iptek dalam kehidupan dan penanggulangannya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Teknologi
Perkembangan teknologi
berlangsung secara evolutif. Sejak zaman
Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan
telah nampak berorientasi ke bidang teknologi. Secara etimologis, akar kata teknologi adalah
"techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional
yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau
pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi
sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah
buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).[2]
Sesungguhnya tak ada
seorang pun manusia yang dapat melepaskan diri dari pengaruh teknologi. Setiap
saat kita semua bermesraan dengan teknologi. Pakaian yang kita kenakan adalah
hasil iptek yang mencengangkan: makanan dan air yang kita konsumsi semua
melalui proses iptek yang luar biasa runtut; kendaraan yang kita naiki, tanpa
kecuali adalah sosok iptek; tak ketinggalan kertas, buku dan pulpen yang kita
pakai adalah juga buah iptek. lptek ada di mana-mana. Ada di tiap kurun waktu
dan hadir di semua lokasi dan ruang.
Teknologi telah dimiliki
manusia sejak 1,7 juta tahun yang Ialu untuk membantu mereka dalam berburu dan
mengumpulkan makanan. Teknologi telah dikembangkan oleh manusia CroMagnon
puluhan ribu tahun Ialu ketika mereka mulai memanfaatkan api dan berbagai
peralatan tersebut dari batu. Teknologi juga telah dikembangkan oleh manusia di
lembah Tigris, Euphrat dan Nil dalam bentuk pemanfaatan logam sekitar 6.000
tahun yang Ialu. Dengan kata lain, iptek telah ada sejak dulu dan bisa ditemui
di desa maupun di kota. Ada di negara kontinental dan ada pula di negara
kepulauan.[3]
Anehnya, sungguhpun
teknologi dengan ramahnya bergaul dengan kita, ia sering dinilai asing. Mengapa
demikian? Salah satu sebabnya, tampaknya, adalah karena ia sering melulu
dipandang sebagai "benda" yang "statis". Padahal selain
bermakna benda, teknologi juga berarti "metode" dan "cara"
melakukan sesuatu. Oleh karena itu teknologi selain bisa dinilai sebagai kata
benda, ia juga perlu dilihat sebagai kata kerja.
B.
Iptek Islam dan Barat
Islam tidak pernah
mengasingkan sains. Sains menurut Encarta Encyclopedia ialah, “Systematized
knowledge in any field, but applied usually to the organization of objectively
verifiable sense experience.” Maksudnya, “Sains dalam skop yang luas bermaksud
ilmu-ilmu yang diperoleh secara sistematik berdasarkan pengalaman deria yang
dapat dibuktikan secara objektif.”.[4] Salah satu
tokoh Islam dalam sains kedokteron adalah Al-Razi dan Ibnu Sina, yang
teori-teorinya banyak digunakan para ilmuan barat abad 19 hingga sekarang.
Silsilah sains menunjukan asal-asul yang rumit, mulai sejak bangsa Mesir dan
Babilon yang ada sejak tiga ribu tahun sebelum masehi yang merupakan perintis
penelitian Yunani atau Helenis. Sebagai umat muslim kita wajib hukumnya un tuk
mencari ilmu pengetahuan baik itu agama maupun umum.
Islam memberi kebebasan
kepada para saintis untuk mengkaji, namun ia menyadari keterbatasan intelek
yang dimiliki manusia. Justeru, sains Islam menjadikan wahyu sebagai sumber
rujukan yang tertinggi. Dalam hal ini Allah berfirman dalam surah al-Jathiyah
ayat 20, “Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang meyakini.” Sains dalam Islam ialah sains yang berkonsepkan tauhid.
Sains dalam Islam tunduk kepada prinsip-prinsip yang ditetapkan Allah melalui
rasulnya. Sains dalam Islam tunduk kepada al-Quran.
Dalam Islam, sains
mempunyai tujuan. Tujuan jangka pendek ialah mengenali hakikat kejadian alam
serta manusia dan memanfaatkan ilmu itu untuk kebaikan semua. Sebagai contoh,
melalui sains kita mengetahui bahwa seks kromosom lelaki menentukan kelamin
seseorang bayi, kejadian bayi bermula dengan bertemunya sperma lelaki dan ovum
wanita. Namun akhirnya yang menjadi keutamaan ialah tujuan jangka panjang yaitu
mengagungkan dan membesarkan Allah. Hal ini tergambar dalam surah al-Mukminun
ayat 14 yang bermaksud, “Kemudian Kami menjadikan benih nuthfah itu alaqah.
Kemudian daripada alaqah Kami jadikan mudghah. Kemudian daripada mudghah Kami
jadikan tulang dan Kami tutup tulang itu dengan daging. Kemudian Kami
jadikannya makhluk berbentuk lain. Maha suci Allah, sebaik-baik Pencipta.”
Perhatikanlah ayat ini dengan baik. Setelah Allah menceritakan fase-fase
kejadian bayi (yang dapat disahkan oleh sains), Allah mengakhiri ayat itu
dengan ungkapan, “Maha suci Allah, sebaik-baik Pencipta.”
Inilah Sains berkonsepkan
tauhid melahirkan metodologi atau pendekatan yang mengambil dasar syariat yang
tidak menghalang kreativitas dan inovasi kerana kebebasan untuk mengkaji telah
pun diberikan Islam berdasarkan sabda nabi yang bermaksud, “Kamu lebih tahu
tentang urusan duniamu.” Yang dituntut ialah kepatuhan kepada prinsip-prinsip
syariat yang akan mengindahkan sains. Sebagai contoh syariat mengutamakan nyawa
manusia. Justeru kajian sains dan teknologi yang terhasil daripadanya tidak
boleh digunakan untuk memusnahkan nyawa. Syariat juga melarang kemudaratan
dilakukan berdasarkan sabda nabi yang bermaksud, “Tidak boleh melakukan
kemudaratan dan tidak boleh membalas dengan kemudaratan.” Hadis ini
diriwayatkan oleh Imam Malik, Al-Hakim, Baihaqi dan Ibn Majah.
Di barat konsep yang
merujukkan sains kepada Tuhan, wahyu dan kuasa ghaib dikenali sebagai
creationism. Kadang kala ia dikenali juga sebagai intelligent design.
Konsep-konsep ini ditolak oleh ramai saintis di barat. Sebagai contoh, para
saintis daripada Akademi Sains Kebangsaan di Amerika (The U.S. National Academy
of Sciences) menegaskan bahawa “kenyataan yang menetapkan bahwa asal usul
kehidupan ini ada perkaitan dengan kuasa ghaib (supernatural intervention)
tidak boleh dikatakan sebagai sains.” Hal ini dinyatakan dalam Science and
Creationism: A View from the National Academy of Sciences, Second Edition,
terbitan National Academy of Sciences tahun 1999. Dalam kasus Kitzmiller lawan
Dover Area School District pada tahun 2005, sebuah mahkamah persekutuan di
Amerika memutuskan mana-mana sekolah yang mengajar sains dan mengaitkan
kejadian kehidupan dengan kuasa ghaib dan mengetepikan teori evolusi, ia
dianggap telah melanggar perlembagaan Amerika.[5]
C.
Pengaruh Iptek dalam Kehidupan dan Penanggulangannya
Apa pengaruh iptek dalam kehidupan kita? Jawabannya banyak sekali.
Perubahan satu paradigma iptek dapat menyebabkan "revolusi" dalam
semua bidang kehidupan: literatur, ekonomi, seni, politik, arsitektur, sosial,
dan religi. Iptek telah menyebabkan kita tidak tergantung pada alam. Iptek
telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari berbagai hukum
alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui iptek tidak lagi menyeramkan.
Bagi yang menguasai iptek, hukum alam itu dapat dikontrolnya. Air yang hukumnya
selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu memanjat ke gedung
bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi
dapat dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki
berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat
diapungkan. Dengan teknologi, hujan dapat dibuat, gempa dapat diprediksi, cuaca
dapat diprakirakan. Teknologi telah memerdekakan manusia dari alam, dan ia
punya potensi untuk memerdekakan manusia dari sesamanya.
Perubahan mendasar dalam
iptek akan membawa perubahan mendasar dalam semua bidang kehidupan. Selama 2000
tahun kosmologi Aristotelian telah mewarnai sistem politik, sosial, ekonomi dan
bidang kehidupan lainnya. Sistem Aristotelian yang menggambarkan jagad ini bak
sebuah bola kristal yang luar biasa besamya, dengan bumi di tengah-tengah dan
planet-planet mengitarinya, di mana manusia dan makhluk lainnya telah
dilahirkan dalam hirarki yang tak dapat ditolak, membawa implikasi munculnya
sistem sosial yang sangat kurang demokratis menurut ukuran kini; ada kasta misalnya,
dan itu diterima dengan ikhlas. Tapi, munculnya Galileo telah meruntuhkan
"kebenaran" yang dipercayai selama dua millenium itu. Bersamaan itu
ia juga meruntuhkan sistem sosial yang selama ini dianut oleh masyarakat,
terutama yang hidup di Amerika dan Eropa. Sejak era Galileo, pandangan hidup
(world view) kita berubah. Jagad tidak lagi dipandang statis tapi dinamis, bumi
bukanlah pusat jagad tetapi sebagian kecil daripadanya. Pandangan ini tak ayal
lagi merombak sistem berpikir manusia, memperluas wawasan dan meningkatkan rasa
percaya diri mereka. Sistem sosial-politik berubah menjadi lebih terbuka.
Banyak nilai-nilai lama yang runtuh dan tergantikan.
Namun kemajuan sains barat
tidak diiringi dengan moral dan etika yang bersahabat dengan kehidupan sekitar.
Sehingga terjadinya kebobrokan moral dari para ilmuan yang mengembangkan sains
dan teknologinya. Sedang bahaya dari sains dan teknologi barat adalah banyaknya
eksplorasi yang melampaui batas sehingga membawa dampak buruk bagi
keterlangsungan kehidupan. Kesemuanya itu membawa kemanusiaan kepada kondisi
yang memprihatinkan. Bahkan para ilmuan barat telah menjadikan sains dan
teknologi melebihi dari agama, moral, dan etika hukum yang beraku. Pada
prakteknya sains modern zaman sekarang ini telah banyak menyimpang dari ajaran
dan nilai-nilai agama. Karena jika seseorang mempelajari suatu ilmu pengetahuan
tanpa didasari dengan nilai dan etika ajaran agama, maka bisa jadi dalam
prakteknya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengkhawatirkan.
Pada abad 21 ini juga,
penderitaan umat manusia bertambah parah, baik di negara-negara maju maupun di
negara yang sedang membangun dan terbelakang. Peperangan demi peperangan yang
meletus di beberapa bagian dunia telah menambah penderitaan masyarakatnya.
Peperangan yang dipaksakan di Bosnia adalah sebuah contoh nyata. Pasukan Serbia
dengan kekuatan militer canggih yang diwarisinya dari bekas negara Yugoslavia
telah berlaku sewenang-wenang menghapuskan etnis Muslim Bosnia yang tidak
memiliki kelengkapan militer. Mereka telah membunuh Muslim Bosnia, tanpa
memperdulikan lelaki, wanita, orang tua ataupun anak-anak. Mereka telah
memperkosa beramai-ramai wanita-wanita Bosnia sebagai salah satu strategi
peperangan. Di Bosnia, kelihatan dengan jelas kekejaman manusia di abad moden
yang dilakukan oleh mereka yang mengaku dirinya memiliki peradaban. Namun
anehnya, negara-negara maju hanya memperhatikan saja pembantaian Muslim Bosnia.
Mereka tidak melakukan pembelaan sebagaimana mereka membela Kuwait ketika
perang Teluk.[6]
Walau bagaimanapun,
perlombaan dalam menciptakan sains-teknologi moden yang canggih telah mewarnai
kehidupan dunia masa kini. Para saintis dan teknologi berlumba menghasilkan
penemuan-penemuan yang memudahkan kehidupan manusia. Namun di antara itu telah
muncul pula teknologi yang mengerikan manusia, terutama teknologi persenjataan.
Negara-negara maju telah berlumba dengan penuh kegilaan untuk menghasilkan
secanggih-canggihnya senjata pemusnah kehidupan manusia dan lingkungan hidup.
Kemudian mereka memasarkannya kepada negara-negara lain, yang akhirnya akan
memusnahkan kehidupan manusia. Laporan-laporan terkini yang menginformasikan
tentang kecanggihan senjata pemusnah ini mendirikan bulu roma setiap orang.
Bagaimana tidak, hanya dengan beberapa gram nuklear, dunia dapat hancur
berkeping-kepingan. Demikian pula telah banyak muncul ilmu yang bertentangan
dengan moral manusia.
Hasilnya, keadaan dunia
pada abad 21 ini telah melahirkan kebimbangan, kecemasan dan ketakutan setiap
orang yang memiliki hati nurani dan mencintai keadilan. Tanda-tanda kehancuran
dunia semakin nyata baik di laut, darat dan udara, misalnya dengan terkikisnya
lapisan ozon, meningkatnya suhu bumi, semakin tingginya air laut, semakin
tercemarnya udara dan air, semakin turunnya kualitas lingkungan, semakin
liarnya perilaku manusia, semakin seringnya terjadi bencana alam dan
peristiwa-peristiwa menakutkan lainnya. Jika keadaan seperti ini dibiarkan
terus berlaku, maka tidak diragukan lagi bahwa dunia sedang menuju jurang
kehancuran global yang akan memusnahkan semua kehidupan di alam raya ini.
Ada beberapa cara untuk
menanggulangi pengaruh iptek terhadap lingkungan hidup diantaranya yaitu:
a. Pelestarian lingkungan
hidup adalah usaha untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan
perubahan dan / atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar
tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
b. Usaha Pelestarian Tanah
dan Hutan Usaha yang dilakukan dalam pelestarian tanah, antara lain melalui
tata guna lahan, penggunaan pupuk, dan pembuatan terasering. Usaha
pelestarian hutan, antara lain melalui peraturan Tebang Pilih Tanam Indonesia
(TPTI), reboisasi, dan penghijauan.
c. Usaha
Pelestarian Sumber Daya Air Pelestarian sumber daya air dilakukan dengan cara
pencegahan pengamatan pintu-pintu air, pengurangan perusakan air, penyediaan
peresapan air, dan usaha penghematan air. Upaya untuk mengurangi pencemaran
sungai dilakukan melalui Program Kali Bersih (Prokasih), seperti terhadap
Sungai Ciliwung, Bengawan Solo, Citarum, dan sebagainya.
d. Usaha
Pelestarian Sumber Daya Udara Pencegahan pencemaran udara dilakukan terhadap
pabrik-pabrik dengan melakukan penyaringan terhadap pembuangan gas. Juga
digalakkan penanaman di jalur hijau jalan raya dan hutan kota sebagai paru-paru
kota, wilayah yang padat kendaraan bermotor, diadakan uji emisi buangan gas
berkala terhadap setiap kendaraan bermotor.
e. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati Selain mengupayakan pelestarian hutan, usaha pelestarian
keanekaragaman hayati berarti juga melestarikan beberapa varietas asli tanaman.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan
diatas dapat diambil kesimpulan yaitu:
1.
Sejarah teknologi berjalan secara evolutif
serta sudah dimulai sejak zaman romawi kuno yang dibuktikan dengan adanya
pemikiran dan kebudayaan yang berorentasi ke bidang teknologi
2.
Kemajuan teknonologi barat tidak lepas dari
peranin ilmuan muslim pada masa terdahulu, bahkan pada kentaannya disebutkan
jika semua ilmu pengetahuan dan teknoloi yang berkembang di barat adalah bentuk
pengembangan dari penemuan-penemuan ilmuan muslim
3.
Perkembangan teknologi membawa perubahan (revolusi) pada hampir semua
element kehidupan, baik dalam dunia literasi, ekonomi, seni, politik,
arsitektur, sosial, dan religi.
DAFTAR PUSTAKA
A. Khabibi Aziz, Ichsan Nurakbar, Taufik
Hidayat, Makalah “Rahasia Kemajuan Barat
Dalam Bidang Sains dan Teknologi“, STAIN Cirebon, 2009
Wikipedia
Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas
Danial Zainal
Abidin, Sains Islam dan Teknologi Barat
Mohd.
Hishyamuddin Bin Kassim, Makalah Kegagalan Sains dan Teknologi Barat dalam
Peradaban Dunia, STAIN, 2009
[1] A. Khabibi Aziz, Ichsan Nurakbar, Taufik Hidayat, Makalah Rahasia
Kemajuan Barat Dalam Bidang Sains dan Teknologi, STAIN Cirebon, 2009
[2] Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas
[3] A. Khabibi Aziz, Ichsan Nurakbar, Taufik Hidayat, Loc.Cit
[4] Danial Zainal Abidin, Sains Islam dan Teknologi Barat
[6] Mohd. Hishyamuddin Bin Kassim, Makalah Kegagalan Sains dan
Teknologi Barat dalam Peradaban Dunia, STAIN, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar